Skema rangkaian berikut ini menggunakan lampu pijar untuk mendeteksi
adanya aliran udara (Angin). Prinsip dasarnya adalah dengan memanfaatkan
perubahan resistansi pada filamen lampu saat terkena terkena aliran
udara.
Sumber arus kecil dan konstan digunakan untuk memanaskan filamen. Saat
filamen terkena aliran udara suhunya akan menurun sehingga resistensipun
akan menurun dan sebaliknya saat aliran udara kecil (tidak ada) filamen
lampu akan lebih panas dan resistansinyapun juga akan meningkat.
Sebuah komparator digunakan untuk mendeteksi perbedaan ini dan cahaya
LED. Dengan beberapa perubahan, rangkaian berikut ini juga dapat
dihubungkan ke Vu meter atau ADC untuk memberikan estimasi ukur aliran
udara yang lebih detail.
Rangkaian Sensor Aliran Udara (Angin) |
LM339 Op-Amp pinout |
Daftar Komponent:
R1 : 100 Ohm 1/4W Resistor R2 : 470 Ohm 1/4W Resistor R3 : 10k 1/4W Resistor R4 : 100K 1/4W Resistor R5 : 1K 1/4W Resistor C1 : 47uF Electrolytic Capacitor U1 : 78L05 Voltage Regulator U2 : LM339 Op Amp L1 : Incandescent lamp with glass removed D1 : LED
Perhatikan: Kaca lampu L1 harus di hilangkan (di pecahkan) agar aliran udara dapat mengenai filamen lampu.
Rangkaian Inverter 500 Watt
Rangkaian inverter adalah peralatan yang sangat berguna yang dapat
mengkonversi tegangan rendah dari sumber DC ke tegangan tinggi AC.
Rangkaian inverter yang paling umum adalah 12V ke 220V inverter. Mungkin
hal itu karena baterai umumnya memiliki tegangan 12V. Rangkaian
inverter ini biasanya menarik arus dari baterai 12 DC. Baterai ini harus
dapat memberikan aliran arus yang cukup besar. Arus ini kemudian diubah
menjadi 220VAC alternatif berbentuk gelombang persegi sehingga kita
bisa meggunakan peralatan listrik yang bekerja pada 220V dari sumber
12V.
Rangkaian inverter termasuk dalam kategori perangkat mahal sehingga
banyak orang tidak memilikinya walaupun mereka cukup membutuhkannya.
nah...dalam postingan kali ini saya akan memperlihatkan kepada anada
rangkaian inverter 500W yang cukup sederhana akan tetapi benar-benar
mampu bekerja dengan baik, jika anda tertarik saya rasa rangkaian ini
cukup mudah untuk di rakit, tapi Sebelum Anda mulai merakitnya, saya
ingin memberi tahu anda bahwa rangkaian ini melibatkan 220VAC dan 500W
yang bisa berakibat fatal. Anda harus berhati-hati dan utamakan
keslamatan kerja sebelum mulai merakit rangkaian ini. Sebaiknya gunakan
sarung tangan pelindung listrik dan mencoba untuk tidak bermain dengan
rangkaian inverter bila anda masih awam dengan kelistrikan.
Rangkaian inverter 500 Watt |
Resistor variabel dalam skema rangkaina dapat digunakan untuk mengatur
frekuensi arus output AC 220V. Frekuensi output dari rangkaian inverter
ini adalah gelombang persegi sehingga tidak di anjurkan untuk beban
induktif. Namun saya sudah pernah mencobanya di rumah dengan menggunakan
inverter ini dan saya tidak mengalami masalah apapun, akan tetapi
mungkin untuk peralatan audio terkadang akan timbul suara noise
(denging).
Inverter 12VDC to 220AC Sederhana
Berikut ini adalah skema rangkaian sederhana 12VDC to 220VAC Inverter
100 Watt. Rangkaian ini murah dan sederhana cocok dirakit di sebuah
veroboard akan tetapi anda harus hati-hati karena keluara (out-put)
invereter ini mencapai 220VAV yang berbaya karena bisa menyengat anda
(nyetrum).
Inverter adalah perangkat elektrika yang digunakan untuk mengubah arus
listrik searah (DC) menjadi arus listrik bolak balik (AC). Inverter
mengkonversi DC dari perangkat seperti batere, accu, panel surya / solar
cell menjadi AC.
Gbr.1 Skema Rangkaian Inverter
12VDC to 220AC Sederhana
IC CD 4047 merupakan multivibrator CMOS astabil / monostable berdaya
rendah. Di IC inilah akan di bangkitkan rentetan dua pulsa 50HZ (0,01s)
yang saling berlawanan 180 derajat yang selanjutnya akan di kuatkan
arusnya oleh Mosfet IRF 540. Pin 10 dihubungkan ke pin gerbang Q1 dan
pin 11 dihubungkan ke pin gerbang Q2 mosfet melalui resistor R3 dan R4.
Resistor R3 dan R4 ini berfungsi untuk mencegah IC 4047 agar tidak
terbebani oleh mosfet. Ketika pin 10 yang terhubung ke Q1 tinggi maka
arus akan mengalir melalui bagian atas primer transformator yang
menyumbang setengah tegangan positif dari output AC. Dan ketika pin 11
yang terhubung ke Q2 yang tinggi maka arus akan mengalir melalui bagian
bawah dari transformator utama dengan arah yang berlawanan dan ini akan
menyumbang setengah tegangan negatif dari output AC sehingga dengan
begitu akan terbentuklah tegangan AC. untuk transformatornya anda bisa
menggunakan jenis step-down biasa (220V to 12VCT)/10A yang di balik
fungsinya menjadi step-up.
Rangkaian Audio Unbalanced to balanced converter
Berikut ini adalah rangkaian unbalanced audio lines to balanced audio
lines converter. rangkaian ini sangat sederhana karena hanya menggunakan
1 IC opamp NE5532, beberapa resistor dan kapasitor. Walaupun cukup
sederhana akan tetapi rangkaian ini bekerja dengan baik.
Audio Unbalanced to balanced converter sederhana
IC opamp NE5532
Fungsi rangkaian unbalanced audio lines to balanced audio lines
converter ini adalah untuk kebutuhan pengkabelan audio profesional
antara alat audio satu dengan alat lainnya agar tidak terpengaruh oleh
noise yang di karenakan panjang kabel. jika peralatan input tujuan
pengkabelan tidak mendukung sistem input balanced,
agar dapat bekerja tentunya rangkaian ini harus di padukan dengan
rangakaian kebalikannya yaitu balanced audio lines to unbalanced audio
lines converter. Tapi alat-alat audio tingkat menengah atas sekarang ini
sudah mendukung sistem pengkabelan balanced jadi anda tidak perlu
kawatir akan hal ini.
Rangkaian ini saya posting tujuannya adalah untuk sharing
saja, mungkin saja di antara pembaca ada yang punya peralatan audio
lama yang belum mendukung sistem pengkabelan ini anda dapat memanfaatkan
rangkaian ini agar alat anda dapat berfungsi dengan baik tanpa noise.
Memahami Kelebihan Kabel Balanced
Audio balanced adalah sebuah metode penyambungan pada sebuah peralatan
audio, dengan menggunakan saluran berimpedansi yang seimbang dan stabil.
Jenis koneksi seperti ini sangat penting sekali digunakan dalam audio
profesional, karena dengan teknik ini memungkinkan kita menggunakan
kabel yang panjang tanpa perlu kawatir dari gangguan eksternal noise.
Gbr. Perbedaan sistem balanced dan unbalanced saat
mendapat pengaruh noise dari luar
Istilah “Balanced” berasal dari metode pengidentifikasian impedansi dari sumbernya, yang kemudian dimuat ke setiap masing-masing kabel. Ini berarti akan banyak gangguan elektromagnetik yang akan timbul dan menyebabkan noise voltase yang sama disetiap kabelnya. Amplifier yang berada diujung akan mengukur perbedaan dalam bentuk voltase diantara kedua garis sinyal, noise yang teridentifikasi di kedua kabel akan akan memiliki voltase dan fasa yang sama. salah satu noise yang diterima berikutnya akan dibalik fasanya dan digunakan untuk menolak noise sinyal tegak lurus pertama dan membatalkannya ketika kedua sinyal dikurangi. Kabel konduksi ketiga juga digulung melingkar untuk mengurangi gangguan induksi elektromagnetik.
Gbr.2 Contoh kabel unbalanced
Kabel balance untuk instalasi tidak berbeda jauh dari kabel microphone dalam bentuk, ukuran, dan isi bagian dalamnya. Yang membedakannya hanyalah bahan pembuat bunggkus luar kabel yang lebih keras dan pelindungnya (sheilding) berupa aluminium foil. Pada kabel ini biasanya kabel untuk ground dibuat tersendiri dalam bentuk kawat yang dililit. Mengapa digunakan aluminum foil? Karena kabel ini ditujukan untuk mampu menolak pengaruh gelombang magnetik dan gelombang radio hingga mencapai 100%. Sedangkan pada kabel microphone biasa hanya dijamin mencapai 94% saja.
Contoh kasus: Microphone pada umumnya beroperasi pada level tegangan rendah dan sebagian memiliki impedansi output yang tinggi. Dengan pemakaian kabel mikropon biasa dan panjang maka sangat rentan terganggu dengan gangguan elektromagnetik. Solusi pencegahan terhadap gangguan eksternal tersebut bisa diredam dengan sistem audio balanced ini.
Atau terkadang power amplifier berada jauh dari peralatan mixing console. Nah untuk kondisi seperti ini sangat tepat kalau kita menggunakan sistem kabel balanced, karena untuk peralatan-peralatan seperti efek, mixer maupun equalizer saat ini sudah support dengan penggunaan kabel balanced, jadi sistem audio bisa terhidar dari gangguan elektromagnetik.
Koneksi penyambungan dengan sistem balanced ini menggunakan tiga-konduktor sebagai konektornya, sebagai contoh terdapat pada kabel dan konektor XLR atau TRS. untuk jenis XLR dapat di jumpai dalam perkabelan microphone, sedangkan TRS biasa digunakan sebagai kabel dan colokan untuk in/out mixer.
Perbedaan Kabel Balanced & Unbalanced
Kabel berapapun panjangnya, akan selalu berfungsi sebagai antenna yang
akan menangkap gelombang noise elektro magnet yang biasanya ditimbulkan
oleh peralatan listrik, motor, monitor computer dan lain-lain.Keunggulan
dari kabel Balanced adalah kemampuannya untuk menolak noise yang
ditimbulkan tadi. Kecuali kalau memang anda sedang berada dalam sebuah
lingkungan yang mempunyai tingkat noise yang cukup ekstrim. Umumnya
kabel Balanced digunakan pada peralatan Professional Audio. Jika kita
menggunakan kabel Balanced, kita bisa menghubungkan Microphone ke Mixer
sampai jarak yang cukup jauh (bisa mencapai 100-an meter).
Sedangkan kabel Unbalanced biasanya hanya bisa membawa sampai jarak
beberapa meter saja. Karena itu untuk jarak pendek anda bisa menggunakan
kabel unbalanced. Tapi untuk jarak jauh, usahakan untuk hanya
menggunakan kabel "Balanced"